Total Tayangan Halaman

Minggu, 01 April 2012

Demon Berdarah Terus Berlanjut Di Medan


ilustrasi demo ricuh (foto:okezone)

Demon tolak naik BBM mengakibatkan kerusakan fasilitas umum dan korban luka akibat bentrok massa pengunjuk rasa melawan polisi di kampus Universitas HKBP Nommensen (UHN) dan pintu I Universitas Sumatera Utara (USU), paling mengejutkan adalah temuan proyektil yang diduga bekas tembakan peluru tajam. Kabid Humas Poldasu Kombes Raden Heru Prakoso  Sabtu (31/3) malam, tidak memberikan jawaban atas temuan benda tersebut. Heru tidak merespons telepon dan pesan singkat yang dikirimkan tadi malam.

Temuan proyektil merupakan hasil temuan seusai kericuhan antara massa mahasiswa UHN di Jalan Perintis Kemerdekaan Medan, dengan polisi. Saat itu pihak kampus melakukan aksi bersih-bersih di sekitar lokasi mahasiswanya bertahan. Pada waktu  membersihkan lokasi tersebut ditemukanlah enam butir selongsong peluru berbahan kuningan dengan Kode TK PIN 5,56. Amatan Sumut Pos, ratusan mahasiswa Front Mahasiswa Sumatera Utara melakukan aksi bakar ban dan memblokir jalan didepan kampus ITM Medan di Jalan Gedung Arca, Sabtu malam.

Amru Siregar, alumni Fakultas Hukum UHN, yang menemukan selongsong tersebut di depan pintu keluar kampus, menduga barang itu berasal dari peluru tajam milik Sat Brimob.  “Saya temukan di sini, banyak lagi di dalam berserakan,” katanya yang diamini satpam kampus, Sabtu dini hari (31).

Wartawan sempat mengabadikan proyektil temuan tersebut. Tercatat, aksi bentrok itu mengakibatkan tiga mahasiswa menjadi korban penembakan. Sempat beredar kabar ada mahasiswa yang mengalami kritis akibat tertembak. Namun hingga kemarin malam belum diketahui kebenarannya. Dari penelusuran kemarin, tiga dari tujuh mahasiswa UHN yang tertembak peluru karet polisi, Sabtu (31/3) kembali ke rumah mereka. Ketiga mahasiswa yang terluka aksi unjuk rasa yang berujung ricuh itu adalah Andika Nainggolan (25), Beni Panjaitan (22), Irianto Pardede (18).

Ketiga mahasiswa Fakultas Hukum UHN itu sempat dirawat  di ruang 808 Lantai VIII RSU Dr Pirngadi Medan. Irianto yang ditemui wartawan sebelum diperbolehkan pulang oleh pihak RS mengatakan dirinya tertembak peluru karet di bagian kaki. “Saya kena di tumit kiri, tapi cuma luka ringan. Kami pasti turun lagi kalau pemerintah berusaha menaikkan harga BBM lagi,” katanya. Dia mengungkapkan ada lima lagi rekannya yang terluka. “Menurut beberapa teman kelima teman itu sudah pulang,” tukasnya.

Temuan proyektil yang diduga peluru tajam itu dikatakan pihak UHN sebagai informasi yang masih sumir. Staf Humas UHN Bonifasius Tambunan membantah kebenaran proyektil hasil temuan tersebut. ‘’Itu masih info satu pihak saja. Kami belum telusuri lebih jauh,’’ ujar pria yang akrab disapa Boni ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar