Total Tayangan Halaman

Sabtu, 18 Februari 2012

Benarkah Proyek Sei Mangkei Motor Pengerak Perekonomian dI Sumatera Utara


Presiden SBYdan Chairman Unilever Michael Treschow di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (29/9). Unilever, perusahaan konsumer dan kosmetika global tersebut, investasinya di Indonesia senilai $ 600 juta untuk perluasan sejumlah pabriknya dan pembangunan pabrik baru di Semangke, Sumatera Utara senilai Rp1,1 triliun.

Medan-(SKN)
Proyek Sei Mangkei adalah Mega proyek pembangunan Kawasan Industri Sei Mangkei (KISMK) Investasi PT Perkebunan Nusantara (PT PN) III tengah mengembangkan investasi hilir industri berbasis kelapa sawit di Sei Mangkei, Sumatera Utara. Sei Mangkei diharapkan bisa menjadi kawasan pertama yang disahkan sebagai KEK.

Proyek ini terletak di kabupaten Simalungun di lahan PTPN 3 yang akan dibangun menjadi pusat turunan hasil minyak CPO yang katanya sepefrti biodiesel kosmerti pabrik ban  yang terintegrasi dengan industri ß-carotene, surfactant, fatty alcohol dan refinery di kawasan industri terpadu berbasis kelapa sawit Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun yang dilakukan secara bertahap mulai tahun 2012 hingga 2015. "Dari sini nantinya diproyeksikan akan menyerap tenaga kerja hingga 400 orang," ujar Amri.

Jika sudah terlaksana pembangunan proyek Investor Sei Mangkei hasilnya akan di ekspor melalaui pelabuhan  Kuala Tanjung yang berada di kabupaten Batubara  katanya akan meningkatkan Devisa Milyatan Rupiah  untuk Sumatera Utara

Mungkinkah Proyek ini berhasil kata Albertus Hutabarat Ketua LSM Pemuda Penegak Nasionalis Indonesia (PPNI)  pada wartawanmedia online ini Sementara disana sini banyak mendapat kendala dari mulai izin perubahan HGU (Hak Guna Usaha) menjadi Hak Pengelolaan Lahan (HPL) dari kawasan perkebunan menjadi kawasan Industri seluas 2001 hektar, pada hal UU Nomor 39 tentang KEK sudah dibuat tahun 2009, tapi sampai saat ini kelengkapan administrasi belum selesai, bahkan menurut informasi sudah di meja Presiden. Sementara pemerintah daerah tidak bisa diinstruksikan, karena tidak tahu jalan akses ke KEK tersebut dan RUTR juga belum ada.wasan Ekonomi Khusus(KEK) Sei Mangkei Kabupaten Simalungun. Padal Proyek ini termasuk salah satu program SBY MP3EI (Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia)

Belum lagi Insfrastruktur antara lain pembangunan infrastruktur jalan darat dari Simpang Mayang ke kawasan industri sepanjang 2,5 kilometer (km), peningkatan kualitas jalan darat dari Lima Puluh ke Perdangan, jaraknya 11 km dan Simpang Mayang ke Kecamatan Bosar Maligas 14 km, pembangunan jalur rel kereta api dari kawasan industri ke stasiun Perlanaan, pembangunan jalur rel kereta api dari Bandar Tinggi ke stasiun Pelabuhan Kuala Tanjung, serta fasilitas Pelabuhan Kuala Tanjung.Dan jika proyek ini tidak berhasil siapa yang dikorbankan ,uang siapa yang dihambur-hamburkan bukankah uang PTPN 3 uang  rakyat indonesia juga

Sebaiknya KPK harus memeriksa Proyek-proyek seperti ini .Proyek mimpi seolah-olah proyek ini untuk kemakmuran rakyat Sumatera Utara ,padahal hanya mengejar semata yang mengharapkan dari persentase saja

Setiap Menteri pasti akan mengejar proyek seolah-olah membangun perekonomian rakyat di daearah soal jadi tidaknya itu urasan kedua yang penting proyek sudah jalan .Apa bangunan tersebut dipergunakan atau tidak itu urusan nanti .Apakah mesin-mesin nya jadi besitua itu urusan ketiga belas yang penting ada proyek yang penting dapat dipertanggung jawabkan .Banyak alasan Pusat tak punya dana ,karena investasinya menggangarkan sebesar Rp1,8 triliun dan tahap berikutnya Rp20 triliun

Lihat proyek lapangan terbang Kuala Namu untuk memindahkan lapangan terbang Polonia berapa puluh milyart uang sudah dikeluarkan dari Priode Presiden Suharto,Presiden BJ Habibi,Presiden Gusdur .Presiden Megawati Sukarno Putri,dan Presiden SBY sudah mau habis dua priode .Tapi tak jadi kenyatan dan sudah mamasuki tahun ke tigabelas

Yah ini namanya Mafia Proyek timbulkan anaimo purak purak kerjakan ,ada proyek keluarkan uang milyatan rupiah tidak berguna bagi kemaslahan rakyat tak apa-apa yang penting bisa dipertanggung jawabkan