Total Tayangan Halaman

Kamis, 22 Maret 2012

Demo Mahasiswa Menolak Kenaikan BBM di Depan Kampus UKI Kembali Ricuh.


Demo Mahasiswa Menolak Kenaikan BBM di Depan Kampus UKI Kembali Ricuh.
Ilustrasi
JAKARTA~Demo mahasiswa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan kampus Universitas Kristen Indonesia (UKI) di Salemba, Jakarta, Rabu (14/3/2012) kembali ricuh.
Bentrokan terjadi saat polisi berusaha merebut pengeras suara yang digunakan mahasiswa, namun para demonstran melakukan perlawanan.
Bentrokpun tidak terelakan. Polisi dan mahasiswa saling serang melempar batu. Untuk membubarkan mahasiswa, polisi menembakkan gas air mata hingga ke kampus. Selain menembak mahasiswa dengan gas air mata, polisi juga menangkap sejumlah mahasiswa yang diduga sebagai provokator bentrokan.
Demonstran juga terus didesak hingga masuk ke dalam kampus. Akhirnya, sejumlah mahasiswa ditangkap polisi untuk dimintai keterangan.
Kemarin, mahasiswa UKI membakar ban di depan kampus mereka. Polisi berusaha menjaga unjuk rasa ini tidak sampai memblokade jalan karena akan mengganggu arus lalu-lintas di saat jam pulang kerja karena akan berdampak ke sejumlah ruas jalan di Ibu Kota. Aksi pun memanas setelah saling dorong disusul perang batu antara mahasiswa dan polisi di tengah jalan .
Tembakan gas air mata pun dilepaskan polisi untuk membubarkan kerumunan mahasiswa. Arus lalu-lintas juga sempat tersendat karena Jalan Diponegoro menuju Salemba tak dapat dilintasi. Bentrokan mereda setelah kedua belah pihak bernegosiasi.

Aksi Tolak Kenaikan BBM ricuh di Kampung Melayu


Aksi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Azzahra,di kampusnya, di Jalan Jatinegara Barat, Kampung Melayu, berlangsung ricuh.
Kericuhan berawal saat puluhan mahasiswa yang tergabung dari Universitas Azzahra, Universitas Islam Jakarta, Universitas Jayabaya dan sejumlah perguruan tinggi lainnya, berusaha membakar ban bekas ditengah jalan.

Pantauan Tribunnews.com, saat petugas berusaha memadamkan, mahasiswa melarangnya yang kemudian terjadi aksi dorong mendorong petugas dengan mahasiswa. Bahkan sejumlah mahasiswa juga melempari petugas dengan batu dari dalam kampus.

"Kalian ini tidak ada izin dari polisi untuk berdemo. Sebaiknya bubarkan saja, kalau sampai anarkis saya tangkap kalian," Kata Kepala Bagian Operasi Polres Jakarta Timur, AKBP Santun, saat membubarkan para pendemo, Rabu (21/3/2012) sore.