Total Tayangan Halaman
Rabu, 11 Juli 2012
LSM Penerus Perjuangan Hutan Mangrove di Sumut Rusak Parah
Mukhlis Laia Ketua LSM Penerus Perjuangan saat ini mulai marak berdirinya lahan perkebunan kelapa sawit dan pertambakan perikanan warga, yang tidak memiliki prosedur dan izin dari pemerintah. Dan tanpa disadari telah merusak ekosistem kawasan mangrove pantai timur Sumatera Utara.Hingga menyebabkan sudah 90 % hutan Mangrove rusak parah di sumut
Seperti di Kabupaten Deliserdang, lebih dari 7.500 hektare hutan mangrove di kawasan ini rusak akibat ulah manusia. Kita sudah menegur dan melakukan penyuluhan, namun diantara mereka banyak yang mengaku, telah memiliki izin dari sejumlah dinas pemerintah propinsi. Permasalahan seperti ini yang memberikan efek buruk terhadap hutan mangrove," kata Hidayati
Mukhlis Laia juga menjelaskan pada dasarnya pengetahuan masyarakat tentang fungsi hutan mangrove masih sangat minim. Selain sebagai penahan abrasi dan gelombang air laut, keberadaan hutan mangrove juga memberi pengaruh besar terhadap rangsangan pertumbuhan populasi ikan diperairan pesisir. Sehingga akan membantu perekonomian nelayan tepi pantai. Diperkirakan 1 hektare saja lahan hutan mangrove yang terpelihara, maka mampu menghasilkan 3 kilogram ikan dan kepiting. Ekosistem seperti inilah yang layak dibangun di sepanjang pantai timur Sumatera Utara.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar