Total Tayangan Halaman

Sabtu, 30 April 2011

Nias Selatan: Akan Mutasi Besar-besaran

Bupati Nias Selatan Idealisman Dachi dan Wakil Bupati Hukuasa Ndruru mulai berkantor Rabu (13/4) di Kantor Bupati Nias Selatan Jalan Baloho Indah Desa Hilianaa Kecamatan Telukdalam sekaligus pelaksanaan apel perdana dihadiri Kepala SKPD, 18 Camat dan seluruh CPNS dengan inspektur upacara Kepala Kantor Polisi PP Eduar Manao Bupati Nisel Idealisman Dachi mengatakan bahwa apa yang telah dijanjikannya
LAMBANG DAERAH NIAS SELATAN

selama ini tentang visi dan misinya, ada tiga hal yaitu pemberantasan korupsi, gratis uang sekolah dan gratis pelayanan dasar kesehatan akan laksanakan. Ia juga menghimbau kepada seluruh PNS dapat memberikan masukan positif dalam membangun kerjasama yang baik.
“Tidak tertutup kemungkinan dalam waktu dekat ini akan ada mutasi besar-besaran dan diharapkan kepada kepada seluruh SKPD jangan terkejut tapi mari kita bangun komunikasi yang baik,” kata Bupati yang mengharapkan kepada PNS yang golongan dari bawah agar memberikan masukan langsung kepadanya kalau ada masalah, karena Bupati dan Wakil Bupati ada untuk meneyelesaikan masalah.
Diakhir acara Bupati dan wakil Bupati salam-salaman dengan PNS dan seluruh kepala SKPD yang dilanjutkan di Aula Kantor Bupati.
Hasil pantauan di lapangan, seluruh PNS yang hadir pada saat itu menunjukan keceriaan menyambut Bupati dan Wakil Bupati yang baru.
Rumah Tradisional Nias  di Hilisimaetano
Bentuk rumah tradisional dari Nias Selatan, yang menggunakan bahan kayu dan konstruksi berkait. dalam satu perkampungan terdapat puluhan hingga ratusan rumah yang berderet memanjang.

Selasa, 26 April 2011

Gawat di Siantar Oknum Polisi Dituduh Menganiaya

Kapolresta Pematangsiantar AKBP Alberd Sianipar membantah adanya pemukulan oleh oknum polisi seperti yang diceritakan Supriadu. "Pemukulan tidak ada. Mereka mengadukan masalah fitnah yang dilakukan oleh Budi," katanya melalui Hp.

Oknum Polisi Siantar Dituduh Menganiaya Tiga pria yang mengaku pernah disiksa dan dipaksa polisi mengakui pembunuhan mengadu ke Mapolres Pematangsiantar, Selasa (26/04/2011).

Sugeng (26), Erwin Wjaya (31), dan Budi Ramadan (30) bercerita mereka dipaksa mengaku sebagai perampok dan pembunuh pedagang ikan, Chua Bun Kan alias Atu pada awal Maret lalu.

Tiga warga Gang Amal, Jalan Bola Kaki, Kelurahan Banjar, Siantar Barat ditangkap polisi pada 10 Maret lalu berdasarkan petunjuk Budi, karyawan Atu yang menjadi saksi perampokan dan pembunuhan.

Sugeng diciduk di tempat kerjanya dan mengaku disiksa di Polsek Siantar Utara. Ia ditanyai tentang perampokan yang ia tidak mengerti. Sewaktu ia ditangkap, Budi datang dan kembali menuduhnya sebagai yang pertama kali memukul Atu. Tidak lama kemudian Erwin Wijaya dan Rizal ditangkap juga namun hari itu mereka dilepas.

Menurut abang kandung Budi, Supriadi, yang paling menderita adalah Erwin. Karena dipukul dengan buku tebal panjang, penarik becak ini sekarang pendengarannya jadi agak terganggu. Erwin divisum 12 Maret lalu.

KPK Periksa Pendeta dan Panitia Natal Pemko Pematangsiantar tahun 2007

http://inforindo.com/wp-content/uploads/2010/09/nama-nama-walikota-pematang-siantar.jpeg Cetak E-mail


Cetak E-mail
KPK Periksa Pendeta dan Panitia Natal Pemko Pematangsiantar tahun 2007 Cetak E-mail
Siantar-(SKN)Lima tim penyidik KPK masih melakukan pemeriksaan terhadap penerima dana bantuan sosial (bansos) Pemko Pematangsiantar tahun 2007. Senin (25/4) giliran pendeta dan panitia Natal diperiksa di Mapolresta Pematangsiantar. Tim KPK yang sebelumnya menumpangi mobil Innova silver BK 1808 GQ dan Innova hitam BK 56 W, kemarin menggunakan Innova BK 1808 GQ.

 Begitu tiba di Mapolresta, anggota KPK masuk ke ruang data.
Di ruang data, anggota KPK menunggu kedatangan orang-orang yang akan diperiksa. Pemeriksaan kemarin, yang diperiksa adalah penerima dana bansos yang mengatasnamakan institusi keagamaan atau kegiatan keagamaan. Dari belasan yang diperiksa, beberapa di antaranya pendeta dan panitia Natal.
Seorang pria yang enggan menyebut namanya mengaku dipanggil KPK karena pernah menerima uang dari Pemko Siantar tahun 2007. Ia mengatakan, dirinya mengajukan permohonan dana dari Pemko Pematangsiantar untuk dana perayaan Natal di lingkungan tempat tinggalnya.
Warga Kelurahan Sukadame, Kecamatan Siantar Utara ini, menjelaskan sebagai Ketua Panitia Natal saat itu, ia mengirimkan proposal ke Pemko Siantar dengan anggaran biaya Rp10 juta. Oleh pihak Pemko, ia diberi Rp2 juta, dan dipotong sebesar Rp300 ribu.
“Di dalam proposal yang kami ajukan Rp10 juta. Sedangkan saat itu yang cair usai acara Natal hanya Rp2 juta. Itu pun uangnya tidak penuh diterima, hanya Rp1,7 juta,” bebernya.

Sabtu, 23 April 2011

Apa Memang Orang Batak Suku Kelas Tiga di Mata Partai-Partai Politik di Indonesia.



Medan-(SKN)
Wah sayang  sekali, semua Partai Politik yang didukung orang Batak baik di Pulau Sumatera,Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, pokoknya yang tinggal di Indonesia maupun di luar negeri,tidak ada memperdulikan permintaan orang batak yang hanya minta sebuah Propinsi namanya: Propinsi Tapanuli.
Baik partai yang benderanya berwarna Biru ,Partai yang benderanya berwarna Kuning ,Partai yang benderanya berwarna Merah ,apalagi partai politik yang beridiolagi Islam .
Apa mungkin orang Batak Suku kelas tiga dimata Partai – Partai besar yang berkuasa di Indonesia kata Albertus Hutabarat Ketua LSM Pemuda Penegak Nasionalis Indonesia (PPNI) di Suite Room Hotel Madani Medan baru-baru ini.     

Memang waktu kita sekolah di SLTA dahulu, kalau kelas
tiga lebih tinggi derajatnya  dari pada kelas satu.tapi kalau dipandang dari dunia pendidikan .
Tapi kalau ditengok dari suatu perlombaan juara satu lebih besar hadiahnya dari juara tiga. Dari mana kita sekarang menilai angka tiga ini
Seandainya kita memandang dari sudut orang bersekolah, kalau  suku Batak suku kelas tiga berarti derajatnya paling tinggi.Kenapa permintaan mereka hanya meminta sebuah propinsi. Sampai hari ini permintaan sebuah Propinsi susah sekali mengabulkanya . Padahal Propinsi Kepulawan Riau (Kepri),Propinsi Bangka Belitung,Propinsi Banten,Propinsi Gorontalo,Propinsi Sulawesi Barat , Propinsi Maluku Utara,Propinsi Papua Barat dikabulkan permintaan mereka melalui perpanjangan tangan Partai Politik.
Apa  kita sebaiknya memandang dari sudut pertandingan bahwa juara satu derajatnya lebih tinggi dari juara tiga .

Jadi kalau kita memandang dari sudut kejuaraan berarti  derajat suku  Batak lebih rendah dari derajat Suku-Suku lain yang ada di Indonesia. Yah kasihan kalilah nasib suku  batak ini . Sudah susah – susah membesarkan partai – partai besar yang sekarang berkuasa di Indonesia malah di nilai suku kelas tiga.
Saya rasa sudah tibalah saatnya orang batak untuk berkaca diri .Kita ini satu suku yang dipandang sebelah mata oleh suku suku lain yang jumlah mereka mendominasi di partai –partai besar.Dan partai itu sudah mendominasi di Senayan Jakarta.Dan kita Suku batak dapat apa hanya penyumbang suara doang ,alias anak bawang . Semoga kita bias lebih bersikap arif dalam berdemokrasi  agar suku batak bias menjadi suku yang diperhitungkan di kancah politik di Indonesia.(L0lom).

DPRDSU Bagai Mana Pengelolaan Tambang Emas Di Tapsel


                                                       
Medan-(SKN)
Komisi D mempertanyakan keseriusan pengelolaan pertambangan emas di tapsel. Hal ini akibat dari kepemilikan saham perusahaan sejak tahun 2002 berubah ubah. Hingga saat ini sudah ada enam perusahaan yang menanganin eksplorasi tambang emas pada proyek yang disebut martabe, namun hingga sampai kapan proyek tersebut menghasilkan, masih belum mendapat kepastian. Pertanyaan inilah yang sering muncul dalam rapat dengar pendapat antara komisi D DPRDSU dengan Dinas Pertambangan Sumatera Utara serta G Resources selaku pengelola baru proyek Martabe, Kamis (14/4).
Kaban, Kepala dinas pertambangan Sumatera Utara saat dikomfirmasi  rapat mengaku belum dapat memastikan hingga kapan proyek pertambangan emas tersebut menghasilkan. “ mungkin dalam waktu dekat ini akan menghasilkan “ ujarnya singkat.
Dari catatan pengelolaan lahan pertambangan ini mengalami stagnasi dan hamper tiap tahun berganti pemilik atau pengelolala .

SejarahKepemilikan Proyek Martabe
28 April 1997
Kontrak karya ( generasi ke 6 ) penandatanganan antara Pemerintah RI dengan PT Danau Toba Mining ( Normandy Mining Ltd) Luas lahan 6590.6 Km persegi
Februari 2002
Pengelolaan diambil alih PT Newmont Horas Nauli
Oktober 2006
Pengelolaan diambil alih oleh Agintcourt Resources
Maret 2007
Agintcourt Resources dijual kepada OXIANA
Juli 2008
Saham Agintcourt Resources dijual sebahagian kepada OZ Mineral dan Dikelola bersama
Juli 2009
Agintcourt Resources dikuasai oleh G Resources Group, Perusahan pemula dibidang pertambangan emas.(005)

Seleksi Jabatan Sekwilprovsu agar Dikocok Ulang





Medan, (SKN)

Sekretaris DPD MKGR Sumut Yusuf Tambunan dalam waktu dekat akan terbang ke Jakarta menemui Wakil Presiden RI selaku Ketua Tim Panitia Akhir (TPA) seleksi jabatan calon Sekwildaprovsu dibatalkan dan dikembalikan kepada Plt Gubsu agar dilakukan kocok ulang.

Hal itu diungkap Yusuf Tambunan yang juga Ketua AMDI Sumut di Sekretariat AMDI Sumut Jalan HM Yamin SH, Rabu (20/4) setelah kembalinya dari Jakarta menemui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi, Dikatakan Yusuf, alasan permintaan dikocok ulang karena tiga nama calon SekwildaProvsu yang direkomendasikan oleh Gubsu diduga rentan dan sarat kepentingan, atau dapat dikatakan pengajuan ketiga nama calon Sekdaprovsu dimaksud tidak melalui mekanisme yang benar.

Menurut pandangan Yusuf Tambunan yang juga mantan aktifis HMI dan Buruh ini bukan tiga calon yang direkom ini saja, melainkan masih ada sederetan nama yang layak dan pantas untuk menjadi Sekwildaprovsu yang mengelola dapur pemerintahan di Pemprovsu seperti Oloan Silaen (Mantan Plt Sekwildaprovsu), Drs. H. Nurdin Lubis (Mantan Sekda Labuhan Batu) dan Drs. Syahyan Asmara yang sekarang Staf Ahli Menegpora RI. “Sangat tidak adil dan tidak patut bila pemerintah pusat menerima usulan tiga nama calon Sekwildaprovsu oleh Gubsu yang terjerat hukum tindak pidana korupsi sekarang berstatus terdakwa,” ungkap Yusuf.